PLAGIARISME DI KALANGAN MAHASISWA
Merinda Whisny
D-III Gizi, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang
mwhisny@gmail.com
Plagiarisme merupakan kegitan menirukan,
mengcopas (copy-paste), mencuri, menjiplak ide tanpa mencantumkan sumbernya.
Menurut( Zalnur.M (2012), tindakan
plagiarisme merupakan sebuah bentuk kejahatan di dalam dunia akademik. Tindakan
plagiarisme (menjiplak) karya tulis ilmiah orang lain yang kemudian diakui sebagai
karya sendiri sebenarnya sudah lama berlangsung di berbagai institusi perguruan
tinggi di negeri ini (Fasli jalal,2010).
Menurut ( Widiyartono, 2015),Penulisan
karya ilmiah harus dilakukan dengan baik dan benar. Penulisan karya ilmiah yang
baik harus sesuai dengan etika penulisan, misalnya mengutip kalimat atau gagasan
orang lain, bukan menjiplaknya. Penulisan karya ilmiah yang benar harus sesuai
dengan dengan sistematika, teknik, format, dan bahasa penulisan.
Perguruan tinggi sebagai lembaga
pendidikan bertujuan menghasilkan pemikir yang kreatif dan orisinil yang dapat
memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat (Yemisi, 2012). Dengan
banyaknya tindakan (perilaku) plagiarisme yang dilakukan mahasiswa memberikan
dampak berkurangnya nilai intergritas akademik dan memberikan efek yang
negatife pula kepada mahasiswa lain yang tidak melakukan tindakan (perilaku)
plagiarisme (JISC, 2005).
Fakta di lapangan bahwa tindakan
plagiarisme di kalangan mahasiswa banyak ditemukan pada penyelesaian tugas
akademik yaitu paper, makalah, review, dan small research khususnya
pada pembuatan field note. Pilihan mahasiswa terhadap penyelesaian tugas
akademik merupakan suatu bentuk implentasi adanya tindakan sosial yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam memilih plagiarisme yang dinilai tepat bagi
tugas akademiknya, Tujuannya agar mahasiswa mempercepat
hasil tugas akademiknya dan mendapat nilai baik. Sehingga, pilihan mahasiswa
jatuh pada tindakan plagiarisme yang merupakan salah satu alat atau sarana
untuk mencapai tujuan. Sarana tersebut juga melalui perhitungan tentang
efisiensi dan efektifits untuk mencapai tujuan yang diharapkan mahasasiswa. (Akip I,2016). Hasil penelitian
juga
didukung oleh (Schneider 1999) yang menyatakan, kurangnya waktu yang tersedia
bagi
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas tugas perkuliahan telah menggiring mereka kepada
budaya instan dan ‘cut and paste’.
Jadi, Menurut Widiyartono,Untuk menghindari tindakan plagiasi,
dapat dilakukan upaya pencantuman identitas referensi yang dirujuk Seharusnya,
penulis harus mencantumkan identitas referensi yang dirujuk, misalnya nama
belakang penulis, tahun penulisan, dan halaman tulisan. Inilah etika seorang
penulis jika merujuk pendapat orang lain. Tanpa pencatuman identitas referensi
yang dirujuk menyebabkan terjadinya klaim sepihak. Klaim ini terjadi bisa jadi
akibat tidak tahu dan sengaja. Mengacu kedua hal ini, plagiasi dapat terjadi
secara tidak tahu dan sengaja. Tanpa disadari penulis, tindakan plagiasi
membuat integritas akademik penulis menurun. Padahal, plagiasi bukan hanya
terjadi secara sengaja, melainkan juga ketidaktahuan. Apa pun penyebabnya,
etika penulisan harus dipatuhi demi integritas penulis.
DAFTAR
PUSTAKA
Zalnur, M. (2012). Plagiarisme Di Kalangan
Mahasiswa Dalam Membuat Tugas-Tugas Perkuliahan Pada Fakultas Tarbiyah IAIN
Imam Bonjol Padang. Al-Ta lim Journal, 19(1), 55-65.
Widiyartono,D.
2015, Implementasi Pindai Plagiasi Secara Sambung jaring pada Karya Tulis
Ilmiah Siswa SMA. Diakses 1 November 2017, dari https://www.researchgate.net/publication/320554874_IMPELEMENTASI_PINDAI_PLAGIASI_SECARA_SAMBUNG_JARING_PADA_KARYA_TULIS_ILMIAH_SISWA_SMA
JISC
(2005). Deterring, Detecting and Dealing with Student Plagiarism Available:
http://www.jisc.ac.uk/media/documents/publications/plagiarismbp.pdf (Accessed 6
January 2010).
Yemisi
T. Babalola. 2012. “Awareness and incidence of plagiarism among undergraduates
in a Nigerian private Univerity”. African Journal of Library, Archies and
Information Science. 22.1 (Apr. 2012): p53.
Akib, I. (2017). Fenomena Plagiarisme
Mahasiswa. EQUILIBRIUM: JURNAL PENDIDIKAN
SOSIOLOGI, 4(1).
Schneider,
A. 1999. Why professors don’t do more to stop students who cheat: some who have
tried say that administrator,fearful or lawsuits, don’t back them up.Chronicle
of Higher Education, 45(30), 8-10.